Selasa, 29 September 2015

bagaimana nanti?

Ada seorang intruktur pernah berkata,
bagaimana nanti atau kah nanti bagaimana?
dua buah kata yang dirangkai namun memiliki arti yang bertolak belakang,
bagaimana nanti ? Sebuah kalimat pernyataan yang menunjukkan perasaan pasrah tidak ada perencanaan hanya menunggu apa yang akan tiba apa yang akan menimpa, menunjukkan tidak ada usaha karena seolah tidak ingin hasil yang lebih baik, dalam artian ini bagaimana nanti merepresentasikan pesimis


nanti bagaimana? Sebuah pertanyaan pada diri sendiri, menunjukkan perasaan ingin lebih baik, ingin masa depan yang baik, ingin merencanakan semua nya karena pertanyaan itu akan menghasilkan pertanyaan yang lebih banyak, tidak puas dengan yang ada. Menunjukkan sifat optimistis.


dua kalimat tadi yang membedakan sangat signifakan adalah pada rasa ingin tahu, semakin besar rasa ingin tahu sesorang akan menghasilkan banyak pertanyaan dan sehingga akan banyak hal juga yang akan dilakukannya, nanti bagaimana adalah sebuah pertanyaan, berbeda jika rasa ingin tahu yang rendah maka akan lebih pada bagaimana nanti karena tidak ingin tahu,
bagaimana nanti / nanti bagaimana ? Quote pertama yg penulis dengar dari Bp Bakat Tya MayaYoga (HCDC Ks)


bagaimana nanti dan nanti bagaimana adalah pilihan


lantas bagaimana membentuk sikap rasa ingin tahu????







Sabtu, 07 Maret 2015

kepemimpinan #2

bagaimana bisa menjadi pemimpin?
ketika coretan pertama membahas tentang pengertian dan penjabaran pemimpin sekarang pada coretan kedua ini akan dibahas tentang proses atau hasil pemimpin


ada banyak jenis pemimpin di dunia ini, mulai keluarga rt rw lurah kelas sekolah lembaga atau negara
semua punya cara masing masing untuk bisa duduk di posisi tertinggi masing masing wadah, bisa dengan sendirinya karena seorang suami otomatis akan menjadi seorang pemimpin, bisa dengan dipilih mufakat bisa juga pemilihan secara umum,atau dengan segala prestasi yang ada bisa menjadi pemimpin.
pemimpin itu bukan sekedar proses
pemimpin itu adalah bagaimana hasil
ketika seseorang bisa duduk di posisi pemimpin tentu dia memiliki proses yang baik hinggai bisa seperti itu , namun ketka dia berada pada posisi tersebut apakah menghasilkan?
tidak,mungkin orang yang tanpa proses belajar ini itu tanpa perjuangan kerja keras langsung menjadi pemimpin ? Bahkan seorang pangeran pewaris tahta pun juga harus belajar banyak hal untuk bisa duduk di singgasananya.
jadi hal yang harus diperhatiakan adalah bukan bagaiaman ia bisa jadi pemimpin tapi bagaimana ia akan memimpin.